Menurut studi kasus yang di
terbitkan oleh The Sleep Council,
pukul 10 sampai 11 malam merupakan waktu yang ideal untuk tidur. Pada rentan
waktu tersebut suhu tubuh dan tingkat hormon kortisol, mulai turun. Hormon Kortisol
adalah hormon yang dilepaskan oleh tubuh saat kondisi stres yang membuat kerja
jantung menjadi lebih cepat. Hormon tersebut bisa membuat kita merasa mudah
lelah dan daya tahan tubuh kita menurun. Ini berakibat tubuh kita menjadi rentan terkena
penyakit. Selain itu, saat hari menjadi gelap otak kita juga akan mulai
memproduksi melatonin. Hormon ini memberi peranan penting
dalam mengatur pola tidur seseorang. Hormon ini idealnya diproduksi oleh tubuh mulai
pukul 9 malam hingga pukul 12 dini hari. Namun ketika tubuh
dipaksa untuk sering begadang, siklus terang-gelap yang di alami oleh hormon
melatonin akan terganggu, dan kadar hormon melatonin dalam tubuh akan berkurang,
dan menyebabkan tubuh sering mengalami ganggunan tidur dan insomnia.
Namun sebenarnya menurut Dr Colleen Lance yang dilansir
pada Cleveland Clinic “tidak ada angka paten untuk menentukan berapa jam tidur
ideal masing-masing orang. Karena ini berhubungan dengan kebutuhan pribadi dan
setiap orang memiliki kebutuhan yang berbeda”. Berdasarkan pendapat dari Dr. Collen Lance daripada
berfokus pada angka-angka jam pada alarm, menjaga konsistensi dari jam tidur
tersebut yang lebih di utamakan. Artinya,
tidurlah pada waktu yang sama setiap malam (meskipun saat itu jam 10 malam) dan
bangun pada waktu yang sama setiap pagi. Bahkan makan malam pada waktu yang
sama setiap hari dapat membantu kita untuk mudah tertidur. Semua konsistensi
itu membantu tubuh berfungsi lebih baik. Mengapa? Ini ada hubungannya dengan
ritme sirkadian (proses internal tubuh yang mengatur siklus tidur-bangun yang
diulang setiap 24 jam). “Saat matahari terbenam, otak merasakan kurangnya
cahaya, dan mestimulus otak bahwa sudah waktunya untuk tidur. Dan itu memicu
sekresi melatonin. Ledakan kecil melatonin itulah yang memicu zat kimia saraf lain
untuk memulai proses agar kita siap tidur dalam beberapa jam” jelas Dr. Lance. Selain
untuk tidur tubuh kita juga memiliki jam internal atau ritme sirkadian untuk
hormon, sistem kekebalan tubuh, dan pencernaan. “Jika jadwal lain tidak sesuai
rencana, jam tubuh kita akan tidak
selaras. Misalnya saja, jika kita menunggu sampai jam 10 malam untuk makan
malam, lalu siapa yang tahu kapan kita akan tidur karena ritme sirkadian
menjadi tidak aktif” tambah Dr. Lance.
Seperti yang kita tahu, siklus tidur yang tidak konsisten dapat meningkatkan risiko obesitas dan diabetes. Pada akhirnya, mencoba sedikit konsistensi dalam rutinitas waktu tidur dapat membantu kita mendapatkan tidur yang berkualitas.